Cari Artikel

Sabtu, 10 Maret 2018

Kenapa, Ayah?

Yang benar saja, aku, tengah malam, baru saja pulang demi mengejar target. ­­Ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda. Ayolah, Ayah, apakah kau tidak malu dengan keriputmu itu? Kenapa tidak bisa membaca situasi sedikitpun? Kemanakah wibawamu sebagai seorang Ayah? Oh iya, aku lupa, kau memang tak memilikinya. Ya aku tahu hasil yang aku berikan ini memang tak seberapa dibandingkan dengan apa yang telah kau berikan selama ini. Tapi kenapa? Kau tahu aku ini anakmu, seharusnya kau tahu sisi terang gelapku, ah... sialan! Aku bahkan tak pernah tahu apa sebenarnya isi kepalanya.